BISTIK JAWA MEWAH DI PINGGIR PASAR

Sabtu dan Minggu dini hari belumlah waktunya leyeh-leyeh bagi saya. Saya masih harus bekerja dari sebelum subuh sudah sampai kantor. Namun Sabtu Minggu juga bisa jadi waktu kerja yang 'agak' santai, karena selesai talkshow tidak perlu berlama-lama di kantor, meeting dipercepat karena rekan kerja yang lain juga pasti sudah ada acara pagi itu. 

Masih pukul 9 pagi, saya pikir sayang juga kalau langsung pulang hehehe... i need mommy time. Kebetulan di hari itu sesuai jadwal ada yang namanya Pasar Akhir Pekan, di sebuah restoran di Menteng, Kaum namanya. Kalau lihat di timeline instagram sering sekali saya lihat banyak toko yang saya follow ikut ke event itu. Berbekal rasa penasaran dan rasa ingin jajan, saya mendatangi Pasar itu bersama sahabat di kantor, Julia. 

Pasar Akhir Pekan lokasinya benar-benar ada di dalam restoran Kaum, inipun kali pertama saya tahu ada restoran bergaya batavia kolonial pecinan (perpaduan indonesia-chinese-belanda maksudnya hehhehe...) ada di daerah Menteng. 

Rupanya lokasi Kaum yang dekat dengan Bundaran HI ini, menarik banyak orang yang olahraga car free day juga untuk masuk ke dalam, hmmm... menarik. Cukup banyak yang berjualan disini, mulai dari kain, scarf, aromaterapi, teh, mochi, hingga hiasan imlek (karena sebentar lagi imlek). 




Banyak pilihan lucu untuk dibawa pulang

Mampir ke pasar aja kalau nggak makan kok sayang ya... apalagi sudah jauh-jauh datang ke restoran yang fancy ini. Karena masih di bawah jam 11, hanya ada menu breakfast, seperti risol, cendil, dan makanan ringan lainnya. Saya pesan cendil sebagai starter (buat saya ini cemilan bukan breakfast :p) dan segelas latte panas.




Hint Homeybites: potongan nangka di candil ini kok ya juara banget yaa... jadi kepingin nambah nangka dan kuahnya aja juga cukup buat saya hehehe. 

Lama ngobrol sambil sarapan kok ya sudah jam makan siang saja, kami sepakat untuk lunch di Kaum, lihat-lihat menu harganya cukup mahal ya...(buat saya) tapi porsinya disini bisa untuk sharing. Bolak-balik halaman menu, mulai dari nasi goreng, sate, steak ala kolonial, tumis sayuran ala chinese food, pilihan jatuh pada Bistik Jawa dengan fried garlic potatoes, shallot and sweet soy gravy. 

Bistik Jawa disini ada tiga potongan daging kematangan medium well (biasanya daging yang di buat kayak semur, tingkat kematangannya rata-rata well done). Jadi mungkin inilah yang dinamakan Bistik Jawa ala mewah nya. 

potongan baby potatoes nya rebutan :D. 

Saus Sweet Soy Gravy alias semurnya kental, rasanya kalau orang Jawa bilang 'Medok', harusnya makan ini pakai nasi, tapi sebelumnya sudah terlanjur pesan candil dan kopi, jadi kayaknya terlalu over di perut. Ingin rasanya saya bawa saus ini ke rumah, lalu saya campur dengan rebusan wortel atau brokoli. 

Untungnya di Kaum disediakan air mineral gratis, jadi masih bisa spend money untuk belanja ke pasar hehehe....

irisan jamur semakin membuat menu ini berkelas

Macam Noni Belanda, makan disini sambil mendengar alunan lagu 'Keroncong Kemayoran' dan 'Rayuan Pulau Kelapa', what a lovely morning. Betah berlama-lama disini. Apalagi suasana di dalam restoran penuh dengan lukisan dan furnitur antik.

makanan ditemani musik yang syahdu 

Pengalaman tak terlupakan, makan bistik di tengah "Pasar Akhir Pekan" bersama sahabat. 




Love, with a full tummy 

Ananta










Komentar

  1. Untuk mempermudah kamu bermain guys www.fanspoker.com menghadirkan 6 permainan hanya dalam 1 ID 1 APLIKASI guys,,,
    dimana lagi kalau bukan di www.fanspoker.com
    WA : +855964283802 || LINE : +855964283802 ||

    BalasHapus

Posting Komentar