Suatu pagi semasa masih jadi anak indekos di rumah Tante, saya ikut belanja ke pasar (baca: jadi ojek nya Tante) beli bahan-bahan masakan untuk hari itu. Si Tante yang notabene masih ada keturunan Aceh, mau ngasih lihat kemampuan memasaknya, masakan khas disana. Makanan ini jadi salah satu menu telur favorit saya.
Daun pisang dibersihkan, taruh di atas penggorengan. masukan telur bebek beserta semua bumbunya. Daun pisang berfungsi sebagai alas antara telur dan penggorengan. Karena yang kita ingin dapatkan tekstur lembut bukan gosong.
Aduk telur nya dengan api kecil, gunakan lemon secukupnya (takutnya terlalu asam, jadi dicoba dulu ya). Jika teksturnya sudah berubah mengental, itu tandanya sudah matang dan siap dihidangkan.
Penyajiannya laangsung ambil piring, isi nasi panas, ambil sesendok telur dedah.... nikmaaaaattttt. Nggak mudah buat suka sama telur ini. Awalnya sayapun nggak suka, tapi kok ya lama-lama malah nagih. campuran cabai rawit, bawang dan jeruknya membuat telur dedah tidak terasa amis. rasa telur ini pedas dan asam, mungkin terdengar aneh ya, tapi boleh banget jadi salah satu makanan telur kalau sudah bosan di ceplok atau dadar, dan ini cocoknya memang pakai telur bebek ya. Saya pernah coba pakai telur ayam kurang cocok. Dan lagi ini semua tanpa minyak jadi sehat buat yang lagi ngurangin makanan berminyak.
Namanya Telur Dedah, telur bebek mentah, di buat dadar di atas daun pisang tanpa minyak. Menarik!. Langsung saja ke cara pembuatannya.
Bahan:
3 butir telur bebek mentah
5 siung bawang merah (iris tipis)
5 cabai rawit (boleh lebih, iris tipis)
2 cabai hijau (iris tipis)
1 lemon atau jeruk nipis
1 lembar daun pisang
Garam secukupnya
![]() |
the ingredients |
![]() |
Pakai setengah perasan lemon |
![]() |
tekstur akhir, lembut seperti di steam |
Aduk telur nya dengan api kecil, gunakan lemon secukupnya (takutnya terlalu asam, jadi dicoba dulu ya). Jika teksturnya sudah berubah mengental, itu tandanya sudah matang dan siap dihidangkan.
![]() |
siap dimakan |
Penyajiannya laangsung ambil piring, isi nasi panas, ambil sesendok telur dedah.... nikmaaaaattttt. Nggak mudah buat suka sama telur ini. Awalnya sayapun nggak suka, tapi kok ya lama-lama malah nagih. campuran cabai rawit, bawang dan jeruknya membuat telur dedah tidak terasa amis. rasa telur ini pedas dan asam, mungkin terdengar aneh ya, tapi boleh banget jadi salah satu makanan telur kalau sudah bosan di ceplok atau dadar, dan ini cocoknya memang pakai telur bebek ya. Saya pernah coba pakai telur ayam kurang cocok. Dan lagi ini semua tanpa minyak jadi sehat buat yang lagi ngurangin makanan berminyak.
Menu ini sederhana banget, paling yang susah harus pesan telur bebek mentahnya dulu kalau belanja di warung, karena biasanya telur bebek yang tersedia itu telur matang alias telur asin. Saya prefer beli telur bebek di warung atau pasar ketimbang di supermarket. Kalau di supermarket biasanya sudah nggak fresh, jadi mempengaruhi rasa hidangan juga.
Daun pisang juga mungkin harus pesan ya, atau kalau ada tetangga yang punya pohonnya, boleh diminta selembar dua lembar. Karena kalau beli biasanya harus banyak kan yaaa... hehehehe, harus memikirkan kuantitas agar nggak mubazir.
Tanpa disangka masakan Tante ini menjadi salah satu makanan favorit yang ngangenin banget.
Feels so homey when you eat it
Best,
Ananta
Komentar
Posting Komentar